40 ORANG SISWA SMP NEGERI 2 TANJUNGPINANG MENGIKUTI UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA

Tanjungpinang– Sebanyak 40 orang siswa SMP 2 Negeri 2 Tanjungpinang mengikuti kegiatan sosialisasi dan tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif yang diselenggarakan pada tanggal 6 s.d 9 September 2021 di SMP Negeri 2 Tanjungpinang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan sosialisasi UKBI dilaksanakan 1 hari sebelum kegiatan uji tes UKBI dilaksanakan.

UKBI Adaptif merupakan tes untuk mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, mulai dari kemahiran yang terendah hingga kemahiran yang tertinggi. UKBI Adaptif dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan pelaksanaan ujinya dilakukan secara daring.

Untuk menyetarakan bahasa Indonesia agar sejajar dengan bahasa-bahasa besar di dunia, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Sebagai bangsa yang memiliki bahasa modern yang multifungsi dan memiliki jumlah penutur yang besar, bangsa Indonesia memang harus memiliki sarana evaluasi mutu penggunaan bahasa Indonesia.

Penggunaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) di masyarakat telah diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia. Hak Cipta UKBI tertuang di dalam Surat Pendaftaran Ciptaan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 023993 dan 023994 tertanggal 8 Januari Tahun 2004 dan telah diperbarui pada tahun 2011 atas nama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Kepala SMP Negeri 2 Tanjungpinang, Hariyana Safitri, S.Pd. sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan UKBI Adaptif ini karena dengan adanya tes UKBI ini mampu mengukur kemampuan siswa sebenarnya dalam berbahasa Indonesia baik secara tulis maupun lisan. UKBI memiliki fungsi yang cukup penting, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia serta penggunaan dan pengajarannya di dalam dan luar negeri, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap bahasanya.

Setiap peserta mendapatkan jumlah soal dan waktu uji yang berbeda sesuai dengan estimasi kemampuannya. Misalnya, saat peserta mengikuti Seksi I Mendengarkan, pada tahap awal peserta uji akan mengikuti satu teslet uji yang berisi lima butir soal. Setelah peserta uji selesai mengikuti Seksi Mendengarkan, secara otomatis peserta uji akan diarahkan untuk mengikuti Seksi II Merespons Kaidah. Pola sebagaimana pada Seksi I pun akan berlaku pada Seksi II. Hasil jawaban peserta uji pada teslet uji pertama akan menentukan jenis soal yang akan dikerjakan peserta uji selanjutnya. Waktu maksimal peserta uji pada Seksi ini adalah selama 25 menit dengan jumlah teslet maksimal 5 teslet. Setelah berhenti pada teslet uji tertentu pada Seksi II, peserta uji akan secara otomatis beralih ke Seksi III Membaca. Pola sebagaimana pada Seksi I dan II pun berlaku pada Seksi III dan juga IV. Penjelasan tentang proses yang dilalui peserta tersebut mungkin tampak lebih rumit daripada apa yang terjadi dan dirasakan oleh setiap peserta saat mengikuti UKBI Adaptif. Peserta cukup berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan soal yang tersaji dengan apik lalu bersiap mendapatkan sertifikat digital yang secara otomatis pula akan dikirim melalui pos-el atau melalui akun peserta dalam aplikasi. Sertifikat akan ditandatangani oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.